JAKARTA | GemaNusantara.id – PBSI dipastikan hanya mengirim tujuh wakil untuk berlaga pada Olimpiade Tokyo yang akan digelar pada 23 Juli hingga 8 Agustus 2021 mendatang.
Ketujuh pemain tersebut yakni Jonatan Christie, Anthony Sinisuka Ginting (tunggal putra), Gregoria Mariska Tunjung (tunggal putri), Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan (ganda putra), Greysia Polii/Apriyani Rahayu (ganda putri), dan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti (ganda campuran).
Sementara, Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja yang sedang mengejar poin untuk merebut tempat di Olimpiade harus rela mengubur mimpinya. Dengan tidak ada turnamen tersisa, Hafiz/Gloria tidak lagi bisa mengejar peringkat delapan besar.
Hafiz/Gloria terpaku di peringkat sembilan dengan poin 60.851. Terpaut 647 poin dari Marcus Ellis/Lauren Smith (Inggris) di peringkat delapan.
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Rionny Mainaky mengaku legowo dengan keputusan BWF itu.
BWF telah memutuskan tidak ada lagi turnamen tersisa untuk pengumpulan poin usai batalnya ajang Malaysia dan Singapura Terbuka karena pandemi Covid-19.
“Tadinya kami memang mau berkirim surat peninjauan kembali karena beberapa turnamen penting dibatalkan. Tetapi setelah berkonsultasi dengan Rudy (Bambang Roedyanto, Kabid Hubungan Luar Negeri), tidak merekomendasi. Karena waktu sudah terlalu mepet dengan pelaksanaan Olimpiade dan akan sulit untuk misalnya menambah turnamen atau membatalkan salah satu turnamen untuk Eropa,” kata Rionny di Pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta Timur, Jumat (28/5).
Untuk itu, dia fokus pada ketujuh wakil yang akan berangkat ke Olimpiade. Seperti persiapan ganda campuran Praveen/Melati.
Dia menyebutkan PBSI sudah memiliki berbagai agenda dan program. Di antaranya pemusatan latihan dan karantina di pelatnas selama 2-3 minggu.
“Nanti juga akan menggelar pertandingan pemanasan, dan pemusatan latihan di Prefektur Kumamoto, Jepang, dua pekan sebelum penyelenggaraan Olimpiade,” jelas Rionny.