SELANGOR | GemaNusantara.id – Pemerintah Malaysia mengumumkan kondisi lockdown total menyusul lonjakan kasus Covid-19 yang tinggi. Pemerintah mengumumkan hanya sejumlah sektor manufaktur yang diizinkan.
Kebijakan lockdown akan dimulai Selasa (1/6).
Kementerian Pertahanan dan Perdagangan Internasional mengumumkan sejumlah persyaratan yang harus diperhatikan pelaku manufaktur, yakni kapasitas tenaga kerja dan mobilitas pegawai.
Malaysia diketahuhi mengalami peningkatan yang sangat tajam dalam kasus Covid-19 dalam beberapa pekan terakhir dan mencatat rekor jumlah infeksi harian selama lima hari berturut-turut minggu ini.
Negeri jiran itu melaporkan 6.999 kasus virus corona baru pada hari Minggu, sehingga total infeksi di negara itu menjadi 565.533, dengan total 2.729 kematian.
Kondisi ini mendorong Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin untuk mengumumkan penguncian mulai 1-14 Juni mendatang.
Dalam sebuah pernyataan resmi pemerintah, sektor manufaktur yang diizinkan beroperasi dengan 60% tenaga kerja adalah mereka yang memproduksi peralatan pelindung pribadi termasuk sarung tangan karet, listrik dan elektronik, minyak dan gas termasuk petrokimia, dan produk kimia.