JAKARTA |GemaNusantara.id – Indonesia menargetkan rasio elektrifikasi 100 persen pada tahun mendatang. Itu artinya, seluruh wilayah Indonesia akan teraliri listrik pada tahun 2022.
“Kita tuntaskan semua tahun depan. Target rasio elektrifikasi pada tahun 2022 mendatang bisa mencapai 100 persen,” kata Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Rida Mulyana.
Untuk mencapai target tersebut, sambung Rida, membutuhkan investasi sebesar Rp12,02 triliun. Apabila dana yang tersedia kurang dari jumlah tersebut, maka target 100 persen akan bergeser ke tahun berikutnya.
“Kita sudah hitung kira-kira butuh Rp12,02 triliun. Kalau dananya APBN adanya hanya Rp5 triliun ya berarti bergeser target 100 persen rasio elektrifikasinya ke tahun berikutnya,” kata Rida.
Rida menyebutkan hingga kuartal I 2021, rasio elektrifikasi mencapai 99,28 persen dan rasio jumlah desa berlistrik mencapai 99,59 persen. Rinciannya, Terdapat 542.124 rumah tangga yang belum merasakan aliran listrik. Sementara jumlah desa yang belum teraliri listrik mencapai 346 desa.
Selain rasio elektrifkasi terdapat dua program lain yang menjadi sasaran utama pemerintah, yaitu rasio desa berlistrik dan tingkat mutu pelayanan. “Tiga hal ini akan menjadi komponen utama dalam Program Indonesia Terang,” jelas Rida.
Guna memenuhi target tersebut, terdapat sejumlah strategi yang disiapkan pemerintah bersama PLN. “Startegi ini sangat situasional dan menyesuaikan survei di lapangan tergantung wilayahnya,” ungkap Rida.
Beberapa diantaranya dengan memasifkan perluasan jaringan (grid extension) dengan penyambungan desa atau rumah tangga yang dekat dengan grid PLN. Terdapat 24 desa untuk perluasan jaringan di tahun 2021.