Menteri ESDM: Lifting Migas Tahun 2022 Sebesar 1,7-1,8 Juta Boepd

  • Bagikan
Harga Minyak Mentah
Foto Ilustrasi

JAKARTA|GemaNusantara.id – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyebutkan angka lifting migas dalam RAPBN tahun 2022 diusulkan sebesar 1,717-1,829 juta barrel oil equivalent per day (boepd).

Dari usulan tersebut, dia merinci 686-726.000 barrel oil per day (bopd) minyak bumi dan 1,031-1,103 juta boepd gas bumi.

Sementara realisasi lifting migas tahun ini hingga 20 Mei 2021 adalah 1,592 juta boepd atau 93 persen dari target APBN yang ditetapkan sebesar 1,712 juta boepd, dan diproyeksikan mencapai 1,669 juta boepd pada akhir tahun 2021.

“Usulan APBN tahun 2022 untuk lifting migas, dengan mempertimbangkan situasi harga minyak saat ini, sebesar antara kisaran 1.717 sampai dengan 1.829 ribu barel setara minyak per hari. Pemerintah terus mendorong agar KKKS terus meningkatkan produksi migasnya,” tandasnya kemarin saat Raker dengan Komisi VII DPR RI.

Untuk Cost Recovery, Arifin mengatakan, pemerintah mengusulkan US$8,65 miliar pada RAPBN 2022, sedikit di atas ketetapan APBN 2021 sebesar US$8,07 miliar.

Realisasi Cost Recovery tahun anggaran 2021 hingga 20 Mei 2021 adalah US$2,28 miliar. Diproyeksikan, angka cost recovery akan meningkat hingga US$8,52 miliar pada akhir tahun ini.

Sementara untuk volume Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi, pada APBN 2021 ditetapkan sebanyak 16,30 juta kiloliter (Kl), dengan realisasi hingga 20 Mei 2021 sebesar 5,61 juta Kl. Angka tersebut diproyeksikan naik hingga 14,79 juta Kl pada outlook tahun anggaran 2021.

“Dengan mempertimbangkan realisasi dan outlook tahun 2021, maka volume BBM bersubsidi diusulkan dalam RAPBN tahun anggaran 2022 sebesar 14,80-15,58 juta Kl. Terdiri dari minyak tanah sebesar 0,46-0,48 juta Kl dan minyak solar sebesar 14,34-15,10 juta Kl,” jelasnya.

Untuk kuota LPG 3 kg, pada RAPBN 2022 pemerintah mengusulkan sebesar 7,40-7,50 metrik ton (MT). Realisasi volume LPG 3 kg hingga Mei 2021 adalah 2,96 juta MT. Angka tersebut diperkirakan naik sampai 7,15 juta MT pada akhir tahun 2021, di bawah kuota LPG 3 kg pada APBN 2021 sebesar 7,50 juta MT.

 

Bagikan berita ini di sosial media
    
   
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *