YOGYAKARTA | GemaNusantara.id – Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mewacanakan lockdown atau karantina wilayah merespons lonjakan kasus covid-19.
Pemprov juga telah memastikan pembelajaran tatap muka (PTM) yang diagendakan pada tahun ajaran baru Juli 2021 mendatang batal dilaksanakan.
“Batal PTM,” kata Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji kepada wartawan, Jumat (18/6).
Tak hanya tingkat sekolah dasar, perguruan tinggi pun dipastikan belum bisa menggelar pembelajaran tatap muka.
Aji menegaskan, pihaknya tidak mau ambil risiko dengan memaksakkan pembelajaran tatap muka ini. Evaluasi akan dilakukan sembari menilik perkembangan kasus Covid-19 di DIY.
Kasus penyebaran Covid-19 di lingkungan sekolah diketahui terdeteksi di DIY, tepatnya di Kabupaten Gunungkidul dan Kulon Progo.
Di Gunungkidul, diketahui ada 8 orang dari sebuah sekolah dasar (SD) yang terpapar virus Corona. Sedangkan di Kulon Progo, terdapat 10 guru di sebuah SMP di Kecamatan Wates yang terinfeksi Covid-19.
Kasus Covid-19 di DIY sendiri mencapai 1.721 pasien selama tiga hari terakhir. Rata-rata per hari di atas 500 kasus bahkan mendekati 600 kasus dua hari belakangan.
Tingkat keterisian tempat tidur (BOR) rumah sakit rujukan per 18 Juni 2021 ini untuk kategori critical dari total 139 bed telah terisi 87. Sementara untuk kategori non critical dari ketersediaan 802 bed telah terisi 605.
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mempertimbangkan untuk penerapan karantina wilayah atau lockdown ketika BOR ini sudah mencapai batasnya.
Termasuk melihat efektif tidaknya pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berbasis mikro yang telah diperkuat dari segi pengawasannya.