MADIUN | GemaNusantara.id – Mengikuti imbauan Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Timur, Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Madiun mengerahkan armada mobil tahanannya untuk membantu transportasi tabung gas oksigen ke rumah sakit.
Kepala Kejari Kota Madiun Bambang Panca Wahyudi Hariadi SH MH mengatakan pihaknya telah mengirimkan mobil tahanan ke RSUD Kota Madiun untuk pengisian tabung oksigen yang kosong dari rumah sakit ke distributor PT Samator dan membawa kembali tabung yang sudah diisi ulang ke rumah sakit.
“Kami menugaskan salah seorang staf pengawal tahanan sekaligus sebagai pengemudi mobil tahanan bersama beberapa anggota intel Kejari Kota Madiun untuk mengangkut tabung oksigen dari RSUD Kota Madiun,” kata Bambang Panca, Rabu (14/7).
Kasi Pidum Kejari Kota Madiun Muhammad Andy Kurniawan SH MH mengatakan pihaknya siap membantu rumah sakit untuk mempercepat pendistribusian gas oksigen yang sangat dibutuhkan masyarakat dalam kondisi PPKM Darurat saat ini.
Direktur RSUD Kota Madiun dr. Agus Nurwahyudi mengucapkan terima kasih atas bantuan Kejari Kota Madiun yang proaktif dan sigap membantu rumah sakit yang sedang berjuang merawat pasien, terutama penderita Covid-19.
“Kami bekerja sama dengan Kejari Kota Madiun untuk mengangkut tabung-tabung oksigen yang kosong ke distributor untuk diisi ulang, kemudian tabung yang sudah diisi diangkut kembali ke rumah sakit ini,” kata dr Agus saat menyaksikan langsung pemuatan tabung gas di RSUD Kota Madiun.
Sebelumnya, Kepala Kejati Jatim Dr Mohamad Dofir SH MH, mengatakan jajarannya diminta ikut hadir membantu distribusi gas oksigen ke rumah sakit karena sangat dibutuhkan oleh pasien, khususnya penderita Covid-19.
“Walaupun dengan menggunakan mobil tahanan, beberapa Kejaksaan Negeri di Jawa Timur sudah melaksanakan kegiatan dimaksud dengan harapan dapat membantu memperlancar distribusi gas oksigen,” ujarnya, Selasa (13/7).
Menurut Mohamad Dofir, persediaan gas oksigen di wilayah Jawa Timur sebenarnya masih cukup seperti disampaikan oleh pihak PT Samator selaku produsen gas oksigen.
“Hanya saja, karena permintaan ke daerah sangat besar, sehingga distribusi gas ke daerah mengalami keterlambatan akibat kurangnya alat transportasi,” ungkapnya.