JAKARTA | GemaNusantara.id – Kalangan spiritualis Nusantara dan keluarga Keraton Kasunanan Pakuwubono Surakarta berduka. KPH Darudriyo Sumodiningrat SE yang lebih dikenal dengan sebutan Romo Ndaru meninggal dunia, Jumat (16/7) sekitar pukul 19.30 WIB.
Kabar duka tersebut diterima oleh Kidung Tirto Suryo Kusumo, yang merupakan salah satu sahabat almarhum bersama Romo Agung Panji Perwiranagara yang telah berpulang pada 13 Maret 2021 silam.
“Saya turut berbelasungkawa dan sangat kehilangan atas kepergian sahabat saya Romo Ndaru. Semoga keluarga besar yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan ketabahan,” ungkapnya, Jumat (16/7).
KPH Darudriyo Sumodiningrat merupakan sesepuh Paguyuban Sastra Jendra Hayuningrat Pangruwating Diyu. Almarhum lahir di Surakarta pada Rebo Wage 11 Juli 1945 dan masih ketururan dari Sinuhun Paku Buwono X bernama KPH Darudriyo Sumodiningrat.
Romo Ndaru merupakan putra dari BPH Mr. Sumodiningrat, yang juga seorang pakar Tosan Aji/Perkerisan dan Sarjana Hukum Lulusan Leiden, Belanda.
Almarhum dinyatakan oleh para sesepuh dan keluarganya yang masih berdarah Karaton Kasunanan Pakuwubono di Surakarta.
Kidung Tirto mengenal almarhum sebagai salah seorang yang mendapatkan wahyu Sastra Jendra Hayuningrat Pangruwating Diyu yang merupakan ilmu Jawa Kuno.
Sejarah keilmuan ini tidak terlepas dari Kota Surakarta dan Karaton Surakarta Hadiningrat, dimana tradisi budaya spiritual masih dijunjung tinggi.
“Indonesia kehilangan lagi seorang budayawan yang memiliki ilmu luar biasa. Semoga generasi selanjutnya bisa mewariskan Sastra Jendra Hayuningrat Pangruwating Diyu dari almarhum,” ungkap Kidung Tirto.