Daerah  

Kasus Varian Omicron di DKI Jakarta Bertambah Jadi 565 Orang

Kasus varian omicron
Varian Omicron.

JAKARTA|GemaNusantara.id Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta masih terus berupaya mengendalikan pandemi Covid-19, yang dalam beberapa waktu terakhir terjadi peningkatan jumlah kasus cukup signifikan.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia mengimbau masyarakat mewaspadai penularan virus Varian Omicron yang kini juga meningkat di Jakarta.

Dari 565 orang yang terinfeksi, 81,1 persennya atau sebanyak 458 orang adalah pelaku perjalanan luar negeri, sedangkan 107 lainnya adalah transmisi lokal.

Dia memaparkan, berdasarkan data terkini Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, jumlah kasus aktif di Jakarta hari ini Kamis (13/1) naik sejumlah 184 kasus, sehingga jumlah kasus aktif kini sebanyak 2.936 (orang yang masih dirawat/isolasi).

“Perlu digarisbawahi bahwa 2.119 orang dari jumlah kasus aktif adalah pelaku perjalanan luar negeri. Sedangkan, kasus positif baru berdasarkan hasil tes PCR hari ini bertambah 478 orang sehingga total 869.089 kasus, yang mana 303 di antaranya adalah pelaku perjalanan luar negeri,” terangnya, seperti dikutip dari siaran pers PPID Provinsi DKI Jakarta.

Sementara itu, upaya 3T terus digalakan, selain vaksinasi COVID-19 yang juga masih berlangsung dengan cakupan yang lebih luas. Data Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta mencatat, dilakukan tes PCR sebanyak 14.396 spesimen.

Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 13.820 orang dites PCR hari ini untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 478 positif dan 13.342 negatif. Selain itu, dilakukan pula tes Antigen hari ini sebanyak 47.300 orang dites, dengan hasil 90 positif dan 47.210 negatif. Perlu diketahui, hasil tes antigen positif di Jakarta tidak masuk dalam total kasus positif karena semua dikonfirmasi ulang dengan PCR.

Dari jumlah total kasus positif, total orang dinyatakan telah sembuh sebanyak 852.563 dengan tingkat kesembuhan 98,1%, dan total 13.590 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 1,6%, sedangkan tingkat kematian Indonesia sebesar 3,4%.

Untuk positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 3,0%, sedangkan persentase kasus positif secara total sebesar 10,9%. WHO juga menetapkan standar persentase kasus positif tidak lebih dari 5%.

Bagikan berita ini di sosial media
    
   

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *